Nah, semua pertanyaan yang sering ditanyakan seputar masalah SEO saya rangkum di sini. Artikel ini bisa dijadikan panduan dasar jika Anda memutuskan untuk menjadikan SEO sebagai model Bisnis Online Anda. 1. Mengapa saya perlu belajar SEO atau menggunakan SEO? Dengan belajar SEO, Anda akan dapat mendatangkan trafik atau pengunjung ke website Anda.
Mata kuliah Teknologi dan Infrastruktur e-Bisnis 1. Jelaskan pentingnya enkripsi data dan perbedaan antara Symmetric Key Encryption dengan Asymmetric Key Encryption! 2. Digital signature atau tanda tangan digital adalah teknik yang digunakan dalam proses otentikasi. Jelaskan cara pengaplikasian tanda tangan digital ini dalam e-commerce! 3. Salah satu jenis software agent adalah Intelligent Agent. Dalam kategori Intelligent Agent ini terdapat Predictive Agent. Jelaskan Predictive Agent ini! 4. XML kependekan dari eXtensible Markup Language sedangkan HTML adalah Hypertext Markup Language. Keduanya sama-sama bahasa bertanda yang berjalan pada platform web. HTML berfungsi untuk membuat desain halaman-halaman web. Sedangkan XML mempunyai fungsi yang berbeda. Jelaskan fungsi XML serta peranannya dalam e-business! 5. EDI adalah metode mentransfer data antara dua sistem komputer atau jaringan komputer yang berbeda. Antara EDI dan email terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama mengirim pesan secara elektronik. Jelaskan perbedaannya! 6. Dalam proses kerja search engine terdapat proses gathering, indexing, dan searching. Jelaskan proses-proses tersebut! 7. CRM merupakan sistem yang memberikan layanan kepada pihak kustomer perusahaan. Jelaskan arti pentingnya CRM serta apakah didalam sistem CRM terdapat unsur analisa data! Jika ada jelaskan! Jawaban Predictive Agent Intelligent Agent yang bertugas memonitor sistem dan akan memberikan laporan ketika ada suatu kesalahan
Tantangan Ekonomi 2023: CT Punya 5 Pertanyaan Besar. News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia. 28 February 2023 10:30. SHARE. Foto: Chairman CT CORP, Chairul Tanjung dalam Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi berpindahnya transaksi off line menjadi online transaksi elektronik/e commerce? Electronic Commerce atau disingkat e-commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service provider, dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer. Faktor utama dari adanya e-commerce ialah perkembangan teknologi yang dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan kegiatan sehari-harinya. E-commerce ini memiliki beberapa keunggulan sehingga konsumen dan pelaku usaha banyak yang menggunakan sistem e-commerce, berikut keunggulannya Pelanggan dan setiap saat informasinya dapat diakses secara up to date dan terusmenerus; e-commerce dapat mendorong kreativitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dalam pendistribusian informasi yang disampaikan secara periodik; e-commerce dapat menciptakan efisiensi waktu yang tinggi dan murah serta informatif; dan e-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan cepat, mudah, aman, dan akurat. Menurut WTO World Trade Organization, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tren perdagangan beralih ke ecommerce yaitu e-commerce memiliki kemampuan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan setiap saat informasinya dapat diakses secara up to date dan terus-menerus. e-commerce dapat mendorong kreativitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dalam pendistribusian informasi yang disampaikan secara periodik. e-commerce dapat menciptakan efisiensi waktu yang tinggi, murah dan informatif. e-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan cepat mudah, aman, dan akurat. Bagaimana pengaturan e-Commerce di Indonesia? E-commerce telah memenuhi syarat sahnya perjanjian 1320 KUH Perdata, namun masih ada celah hukum yakni pada syarat “kesepakatan” rentan adanya unsur penipuan dan “kecakapan” ini sulit diketahui, dan untuk pembuktiannya menggunakan alat bukti berupa “print out” dengan mendasarkan pada 1866 KUH Perdata, 164 HIR jo pasal 15 UU N0. 8/1997 tentang Dokumen Perusahaan Sebelum Cyberlaw terwujud, maka peraturan perundangan lain yang terkait dengan internet/e-commerce dapat digunakan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan hukum yang timbul. Ada beberapa peraturan perundangan yang terkait antara lain 1 UU larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat 1999 UU, 2 Perlindungan Konsumen No. 8/ 1999, 3 UU Telekomunikasi No. 36/ 1999, 4 UU Hak Cipta 5 UU Merek No. 15/2001, 6 UU Dokumen Perusahaan No. 8/ 1997 pasal 15 jo Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pengalihan Dokumen Perusahaan, SEMA dan 7 UU Pemanfaatan Tekhnologi Informasi UU PTI. Jadi, pengaturan e-commerce ada dalam Undang-undang yang berhubungan dengan e-commerce di atas. Belum ada pengaturan mengenai e commerce secara khusus, namun e-commerce sudah diatur dalam pasal-pasal Undang-undang ITE dan Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, Pasal 65 Undang-undang Perdagangan mengatur tentang perdagangan melalui sistem elektronik. Apa saja dasar peraturan perundang-undangan yang terkait dengan e commerce? E-commerce diatur dalam KUHPerdata sebab merupakan kegiatan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang bertransaksi. Suatu transaksi harus diikat dengan perjanjian atau kontrak. Secara umum kontrak e-commerce harus mematuhi aturan mengenai perjanjian dan perikatan dalam KUHPerdata tersebut. Sedangkan undang-undang yang mengatur mengenai hal ini ialah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen UUPK Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik UUITE UU No. 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana UU No. 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. UU Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan UU No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan UU Tahun 2002 Tentang Hak Cipta UU Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang UU Tahun 2000 Tentang Desain Industri UU Tahun 2000 Tentang Desain tata Letak Sirkuit Terpadu UU Tahun 2001 Tentang Paten UU Tahun 2001 Tentang Merk Apa saja permasalahan hukum yang muncul dalam e commerce? Permasalahan hukum yang muncul dalam bidang hukum dalam aktifitas e-commerce, antara lain Otentisitas subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet; Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara hukum; Obyek transaksi yang diperjualbelikan; Mekanisme peralihan hak; Hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat dalam transaksi; Legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai alat bukti; Mekanisme penyelesaian sengketa; dan Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian sengketa. Apa permasalahan hukum yang terkait perlindungan konsumen? Ada beberapa permasalahan terhadap konsumen, akibat tidak jelasnya hubungan hukum dalam transaksi e-commerce Mengenai penggunaan klausul baku, kebanyakan transaksi di cyberspace ini, konsumen tidak memiliki pilihan lain selain hanya meng-clickicon yang menandakan persetujuannya atas apa yang dikemukakan produsen di website-nya, tanpa adanya posisi yang cukup fair bagi konsumen untuk menentukan isi klausul; Bagaimana penyelesaian sengketa yang timbul. Para pihak dapat saja berada pada yurisdiksi peradilan di negara yang berbeda. Untuk itu, diperlukan pula suatu sistem dan mekanisme penyelesaian sengketa khusus untuk transaksi-transaksi e-commerce yang efektif dan murah; Hal lainnya adalah masalah keamanan dan kerahasiaan data si konsumen. Hal ini berkaitan juga dengan privasi dari kalangan konsumen. Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dalam e-commerce masih rentan. Undang-undang Perlindungan konsumen yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen tidak didasarkan pada telah adanya undang-undang tentang e-commerce atau undang-undang tentang internet yang berlaku di Indonesia, maka Undang- Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen itu belum menyinggung pengaturan mengenai perlindungan konsumen dalam transaksi e-commerce melalui internet. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai cyberlaw termasuk didalamnya tentang e-commerce agar hak-hak konsumen sebagai pengguna internet khususnya dalam melakukan transaksi e-commerce dapat terjamin, mengingat Indonesia belum mempunyai undang-undang tentang e-commerce. Hubungan hukum para pihak ketika transaksi elektronik dilakukan bisa menimbulkan perjanjian. Apa saja jenis perjanjian yang bisa lahir? Sama halnya dengan transaksi konvensional, perjanjian dalam transaksi elektronik e-commerce jugamenggunakan KUHPerdata dalam pengaturannya, yang membedakan e-commerce dengan transaksi konvensional ialah e-commerce menggunakan kontrak/perjanjian elektronik, yakni perjanjian e-commerce dibuat secara elektronik. Menurut Johannes Gunawan, “kontrak elektronik adalah kontrak baku yang dirancang, dibuat, ditetapkan, digandakan, dan disebarluaskan secara digital melalui situs internet website secara sepihak oleh pembuat kontrak dalam hal ini pelaku usaha, untuk ditutup secara digital pula oleh penutup kontrak dalam hal ini konsumen. Menurut Pasal 1 ayat 17 Rancangan Undang-Undang tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi, “kontrak elektronik adalah perjanjian yang dimuat dalam dokumen elektronik atau media elektronik lainnya”, sedangkan di dalam Pasal 10 Ayat 1 menyebutkan transaksi elektronik yang dituangkan dengan kontrak elektronik mengikat dan memiliki kekuatan hukum sebagai suatu perikatan”. Jenis kontrak elektronik dapat dibagi menjdai dua kategori, yaitu E-contract yang memiliki obyek transaksi berupa barang dan atau jasa. Pada e-contract jenis ini, internet merupakan medium dimana para pihak melakukan komunikasi dalam pembuatan kontrak. Namun akan diakhiri dengan pengiriman atau penyerahan benda dan atau jasa yang menjadi obyek kontrak secara fisik physical delivery E-contract yang memiliki obyek transaksi berupa informasi dan atau jasa. Pada e-contract jenis ini, internet merupakan medium untuk berkomunikasi dalam bentuk pembuatan kontrak dan sekaligus sebagai medium untuk mengirim atau menyerahkan informasi dan atau jasa yang menjadi obyek kontrak cyber delivery. Mengenai kapan terjadinya kesepakatan/kontrak e-commerce, ada beberapa pakar yang menguraikan pendapatnya. Menurut Mieke Komar Kantaatmadja, tentang kapan terjadinya kesepakatan secara umum terdapat beberapa teori, antara lain Teori ucapan suatu perjanjian tercapai pada saat orang menerima tawaran dan menyetujui tawaran tersebut. Teori pengiriman perjanjian tercapai pada saat dikirimkannya surat jawaban mengenai penerimaan terhadap suatu penawaran. Teori pengetahuan, menurut teori ini, bahwa perjanjian tercapai setelah orang yang menawarkan mengetahui bahwa penawarannya telah disetujui. Teori penerimaan, menyatakan perjanjian tercapai saat diterimanya surat jawaban penerimaan oleh orang yang menawarkan. Apa pentingnya pembatasan tanggung jawab para pihak dalam e-commerce dan Bagaimana pengaturan terkait pilihan hukum dan pilihan forum penyelesaian sengketa dalam e-commerce? Pembatasan tanggung jawab tersebut berisi tentang klausul-klausul eksemsi exemption clause atau disclaimer, yakni klausul yang mengatur tentang tanggung jawab para pihak apabila melanggar asas kepatuhan yang berlaku dalam menyelesaikan sengketa di antara mereka. Selain itu, pembatasan tanggung jawab tersebut dapat pula menentukan batas jumlah ganti kerugian yang harus dibayar oleh pihak yang satu kepada pihak yang lainnya, apabila timbul sengketa. Dengan demikian, para pihak sudah sejak dini berapa besar kemungkinan masing-maisng pihak harus menanggung kewajiban pembayaran ganti kerugian apabila pihaknya cidera janji, dan kemudian diputuskan oleh pengadilan untuk membayar sejumlah ganti kerugian kepada pihak penggugat. Beberapa bentuk atau contoh bursa yang menjalankan usahanya dengan sistem e commerce ialah perusahaan-perusahaan yang sudah berskala internasional, seperti Perusahaan e commerce yang sudah transaksinya sudah internasional tersebut, sangat perlu memilih hukum mana choice of law yang akan digunakan ketika terjadi sengketa dengan konsumen, menentukan yurisdiksi pengadilan choice of forum, yakni menentukan pengadilan di negara apa sengketa tersebut akan diselesaikan atau dengan cara apa sengketa yang terjadi akan diselesaikan litigasi atau non-litigasi. Apa saja bentuk kecurangan yang sering terjadi dalam e-commerce yang merugikan konsumen? Dan bagaimana bentuk perlindungannya? Kecurangan yang dapat terjadi dalam e-commerce antara lain adalah Kecurangan yang menyangkut keberadaan penjual, misalnya bahwa penjualan, yaitu virtual store yang bersangkutan, merupakan toko yang fiktif. Kecurangan yang menyangkut barang yang dibeli, misalnya bahwa barang tersebut tidak dikirim kepada pembeli, atau terjadi kelambatan pengiriman yang berkepanjangan, terjadinya kerusakan atas barang yang dikirim atau barang yang dikirimkan tersebut cacat, dan lain-lain. Kecurangan menyangkut purchase order serta pembayaran oleh pembeli, Misalnya penjual hanya mengakui bahwa jumlah barang yang dipesan kurang dari yang tercantum didalam purchase order yang dikirimkan secara electronic dan/harga per unit dari barang yang dipesan oleh pembeli dikatakan lebih tinggi daripada harga yang dicantumkan di dalam purchase order. Untuk kecurangan-kecurangan seperti diatas, undang-undang harus dapat memberikan perlindungan hukum kepada konsumen yang beriktikad baik, seperti perlindungan yang diberikan kepada konsumen yang melakukan jual beli di dunia nyata sebab sampai saat ini belum ada UU yang secara khusus mengatur e-commerce. Adapun kecurangan lainnya yang dapat merugikan konsumen seperti penyalahgunaan informasi pembeli saat mengakses situs e-commerce dan cara pembayarannya dapat dilindungi dengan cara mengatur sistem keamanan di internet dan metode pembayaran dalam e-commerce sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen dalam transaksi e-commerce. Sistem keamanan di internet seyogyanya diatur untuk melindungi konsumen sehingga dapat terciptanya 2 hal, yaitu data yang dikirimkan oleh konsumen tidak secara “fisik” diambil oleh pihak lain yang tidak berhak atau data yang dikirimkan konsumen dapat “diambil secara fisik”, namun yang bersangkutan tidak dapat membacanya. Sedangkan metode pembayaran dalam e-commerce yang harus diperhatikan adalah Security Data atau informasi yang berhubungan dengan hal-hal sensitif semacam nomor kartu kredit dan password tidak boleh sampai “dicuri” oleh yang tidak berhak karena dapat disalahgunakan dikemudian hari; Confidentiality Perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang mengetahui terjadinya transaksi, kecuali pihak-pihak yang memang secara hukum harus mengetahuinya misalnya Bank. Integrity Sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa yang telah dibeli dan disetujui bersama; Authentication proses pengecekan kebenaran. Di sini pembeli maupun penjual merupakan mereka yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang dinyatakan oleh masing-masing pihak; Authorization Mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan seorang konsumen untuk melakukan pembelian adanya dana yang diperlukan untuk melakukan jual beli; Assurance Kondisi ini memperlihatkan kepada konsumen agar merasa yakin bahwa merchant yang ada benar-benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet tidak melanggar hukum, memiliki sistem yang aman. 9. Apa bentuk-bentuk pelanggaran pidana dalam e-commerce? Dalam transaksi e-commerce seringkali terjadi penipuan atau kecurangan-kecurangan. Kecurangan-kecurangan tersebut biasanya terjadi menyangkut keberadaan penjual, barang yang dibeli, dan pembayaran pembeli konsumen. Pasal 115 Undang-undang Perdagangan mengatur mengenai tindak pidana yang dilakukan dalam e-commerce, yakni setiap pelaku usaha yang memperdagangkan barang dan/atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik yang tidak sesuai dengan data atau informasi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 65 ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 dua belas tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp dua belas miliar rupiah.
Banyak dari beberapa investor juga mempertanyakan tentang latar belakang dari founder itu sendiri. Hal ini dikarenakan investor ingin tahu tentang track record dari para founder. Terkadang selain menanyakan pendidikan, pengalaman, investor juga mengulik hingga ke masalah personal seperti background keluarga, impian si founder dan lain-lain.
Foto dari arsip pribadi Rani karena terlalu banyak alasan atau kekhawatiran, kita susah melangkah. Misalnya, pernah terlintas ide berbisnis, tapi hasilnya ya enggak mulai-mulai juga. Berkat media sosial dan internet, kita rupanya enggak sendirian. Kayaknya semua orang juga gitu deh. Tapi, banyak juga lho anak muda yang berani menghadapi berbagai hambatan dan akhirnya beneran terjun ke dunia bisnis. Sarananya adalah perusahaan rintisan, alias startup, mengandalkan internet yang emang sedang nge-hits banget delapan tahun terakhir. Pertumbuhan bisnis startup yang mengandalkan internet sangat pesat di Tanah Air. Berdasar data terbaru jumlah startup di Indonesia terbanyak keempat di dunia, mencapai perusahaan, serta terbanyak di Asia tersebut tentu saja naik turun, tapi intinya, semangat berwirausaha dengan memakai jalan perusahaan rintisan sedang marak. Kita semua penasaran gimana sih orang-orang memulai bisnis rintisan mereka juga sempat ragu kayak orang kebanyakan saat memulai bisnis? Benarkah asumsi kalau mereka cuma anak orang kaya yang memakai modal orang tua buat bikin startup? Apakah startup wajib memakai metode bisnis bakar uang? Terus kenapa kantor startup kesannya selalu ada playstation dan tak terorganisir, memangnya harus kayak gitu?Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sekilas "sepele" tapi penting itu, VICE ngobrol bersama Rani Soebijantoro, Chief Business Development Officer CBDO sekaligus salah satu pendiri Bookabuku. Di wawancara ini, dia cerita-cerita soal awal mula bisnisnya dan bagaimana semangat “mulai aja dulu” membantu menjalani bisnis Bisa diceritakan masa-masa awal merintis startup—apa istilah “dimulai dari kamar tidur atau garasi sendiri” juga berlaku bagi bisnisnya Bookabuku? Rani Soebijantoro Kami mulainya dari kosan. Waktu itu memang harus bikin bisnis supaya bisa lulus kuliah—kami kuliah di Prasetiya Mulya. Terus kami bosan sama bisnis makanan. Kebetulan aku peduli soal equality, dan mikirin bisnis apa yang gak perlu inventory, dan berdampak bagi orang lain. Tokopedia dan Gojek udah melakukan itu, dalam bidang e-commerce dan transportasi. Terus kami kepikiran soal education—apa ya, yang bisa digali? Langsung deh flashback pas awal masa kuliah kami enggak boleh fotokopi buku. Jadilah setiap semester ada keluar satu setengah juta buat textbook doang. Dulu ngakalinnya dengan minjem kakak kelas. Dari kultur pinjam meminjam itu kami kepikiran bikin online library, lumayan bisa dijalanin sambil skripsi. Setelah lulus kami ngelanjutin bisnis ini secara di kantor-kantor startup ada banyak mainan—PlayStation, meja ping-pong, dll—itu gunanya apa, sih? Kalau di kantor kami emang ada Wii, ada PlayStation, karena founders kami senang main gituan. Kami juga ada mesin karaoke. Jadi gini, biasanya habis makan siang kan ngantuk. Nah, kami main-main gitu biar melek dan bisa lupa sejenak sama kerjaan. Di luar kantor bahkan ada lapangan basket, jadi kadang kami keluar aja main basket bareng-bareng. Selain itu, kegiatan kayak gitu bisa buat bonding juga sih. Kadang kalau udah kerja kelamaan, kegiatan yang ngeluarin endorfin berguna banget, abis itu mandi dan lanjut kerja sering ngadain office party dan biasanya buat ngerayain apa? Kalau party enggak pernah sih, paling outing aja. Ke seminar yang gak berhubungan sama startup atau justru ke tempat-tempat benar yang namanya startup itu lekat dengan mentalitas “bakar duit”? Di Bookabuku enggak sih. Soalnya kami mikirnya, apa yang kami keluarin itu harus yang kami dapatkan nantinya. Jadi bakar duit gak efesien buat bisnis kami. Bakar duit kan pada dasarnya buat promo dan naikin user, sedangkan kami perlu bayar server, dan lain-lain. Jadi gak ada benefitnya dalam jangka panjang. Kalau kami caranya beda, yaitu dengan ngajak ngobrol user. Nanya, mau nuker buku gak, mau baca buku apa bulan depan. Kalau bisnis gak ngerti management, gak ngerti klien mereka dan cara manage market, ya kasihan. Kami gak bakar duit soalnya mikirin opportunity cost-nya. Aku, misalnya, punya kesempatan kerja di perusahaan multinasional yang gajinya dua digit, tapi aku milih ngebangun startup. Jadi setiap rupiah yang kami keluarin kami hargai pendapatmu soal anggapan bahwa orang-orang yang merintis startup adalah “trustfund babies”? Enggak sepakat. Dari kami berdelapan, enggak ada yang punya safety net finansial. CEO kami nih, kalau berhasil, bakal jadi pengusaha pertama di keluarga dia. Keluarga kami memang mendukung, tapi dukungannya dalam bentuk psikologis. Mereka enggak nanya-nanya kapan S2, kapan ini-itu, tapi nanyanya soal progres bisnis perintis startup tuh udah pasti Steve Jobs emangnya? Givari dan Rayhan [founders lainnya-red] suka banget sama Steve Jobs, tapi kalau aku sukanya Sheryl Sandberg yang lebih peduli soal equality. Mungkin kita kekurangan idola ya, atau kalaupun ada mereka kurang diangkat. Padahal banyak kan perempuan [keren]. Di Bookabuku kami sering ngadain diskusi soal buku dan perempuan, dan tokoh-tokoh seperti Sheryl Sandberg, Tina Fey, dan Sophie Amarusso yang nulis tips buat dapetin investor besar? Harus realistis. Berkaca dulu aja, pasarnya sebenarnya ada apa enggak. Bisa gak berdampak buat orang lain. Apakah bisa menghasilkan profit buat perusahaan dan calon investornya? Banyak banget yang ngikutin tren, tapi harusnya dipastiin dulu value propositions-nya sesuai gak dengan yang dibutuhin benar anak startup enggak punya work-life balance? Kalau itu bener. Jam kerja kami ngikutin stakeholders, jadi mereka kerja jam 9–5, kami juga. Tapi setelah itu, kami ngurus startup kami. Jadi susah banget nemuin balance-nya. Alhamdulillah sih saya masih sempat pacaran, meski itupun cuma 10 persen dari total waktu seminggu. Sabtu biasanya saya pakai buat diri sendiri, untuk yoga kek, apa kek. Minggu baru deh ketemu keluarga atau tantangan terbesar menurutmu saat menjalankan startup? Energi [gampang habis]. Semua orang ngomong, ngajak kerja sama, nah kita harus bisa bilang gak’. Semua orang punya pendapat, tapi kita harus bisa rencana cadangan kalau-kalau startup kalian ini gagal? Gak ada, sih, kalau saya. Saya percaya produk apapun yang kami punya, bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Asalkan kami mau, kami bakal go for berapa kali gagal berbisnis? Aku udah bisnis dari SD. Gagal udah empat kali. Definisi gagal saya adalah, menjual sesuatu yang gak dibutuhkan pasar. Dua bisnis pertama saya adalah makanan. Startup, kan, intinya bisnis yang berjalan di bawah lima tahun. Nah, susah gak ngejalanin bisnis kalau kita gak passionate soal produknya, gak ngerti produknya, ya bakal susah. Saya aja gak bisa bedain nasi goreng gila di tempat A sama di tempat B, jadi ya susah masukin soul ke dalam bisnis itu. Dan ternyata pasar gak butuh—gak cuan, kalau kata orang Tionghoa—jadi enggak bisa hidup dari situ. Itu gagal. Kalau Bookabuku, Insya Allah sih sustainable dan sesuai benar startup sering membenarkan struktur kerja atau organisasi yang berantakan pakai alasan “namanya juga startup”? Sebenarnya bukan berantakan, tapi overloaded aja. Sebenarnya strukturnya ada dan oke-oke aja. Tapi satu orang cenderung menangani terlalu banyak hal. Jadi kadang ribet sendiri dan suka ada miscommunication. Jadi itu sih yang justru perlu dibenahi— 'The Road' adalah hasil kolaborasi VICE X Tokopedia menghadirkan profil orang-orang yang sekilas biasa, tapi berani mengejar mimpi, melawan keraguan, dan berbagai hambatan sampai akhirnya sukses memulai, berproses, hingga menjadi hebat di bidang masing-masing. MulaiAjaDulu
Ada beberapa pertanyaan standar yang perlu ditanyakan ketika hendak memilih produk software yang sesuai untuk kebutuhan organisasi Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas hal-hal apa saja yang perlu dipahami dan bagaimana cara mengidentifikasi pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan kepada diri Anda sendiri sebelum memutuskan untuk membeli Saya kok yakin banget kalau yang mencari pertanyaan tentang etika bisnis ini dilakukan oleh mahasiswa tengil untuk memojokkan temannya yang sedang presentasi? Kalau benar begitu, ya sudah tidak apa-apa. Tapi, jangan keseringan agar ia tak kembali ke wajahmu. Dan lagi, soal nilai itu sebenarnya nggak perlu dirisaukan. Kalau nilai ujianmu bagus, pendapatmu ketika diberi pertanyaan bagus, dan juga pertanyaan kamu berbobot, kamu tidak perlu mencari lagi soal pertanyaan tentang etika bisnis di mesin pencari. Padahal loh, membuatnya sangat mudah. Hal yang perlu kamu lakukan hanya belajar diktat terkait etika bisnis yang disarankan oleh dosenmu. Pelajarilah hal fundamentalnya seperti isi dan juga tujuan dari adanya etika bisnis dalam perusahaan, nantinya kamu bisa langsung merinci mengenai apa saja faktor, komponen, dan bahkan dengan membuat pertanyaan sendiri. Sebatas pengalaman saya, sih, kalau ada yang mencari pertanyaan tentang etika bisnis di mesin pencari, biasanya kamu sangat malas belajar, malas dengerin dosen, dan juga mager buat mikir. Kalau gitu, dengan berat hati saya katakan, percuma saja kuliah. Mending berhenti aja, hehe. Nggak, bercanda. Silakan berlakulah sesukamu, termasuk untuk menyudutkan temanmu yang sedang presentasi. Itupun kalau kamu tidak keberatan dicap sebagai teman yang tidak setia, nggak punya hati nurani, dan hanya mau nilai dari dosen saja. Hal tersebut merupakan yang paling saya tentang. Kalau ada yang menanyakan seperti itu waktu saya di kelas, jangan harap bisa tenang setiap ada pertemuan. Biasanya akan tambah saya cecar sampai habis itu alasan yang ada di kepala. Mau menyusahkan teman? Saya kembalikan kesusahannya. Bagi yang masih ngebet pengin ngerti, silakan simak beberapa contoh pertanyaan tentang etika bisnis berikut ini. Pertanyaan tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab SosialPertanyaan Sulit tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab SosialPertanyaan tentang Teori Etika BisnisPertanyaan Essay tentang Etika BisnisPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Dunia ModernPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Manajemen SDMPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam IslamPertanyaan tentang Etika Bisnis dan ProfesiPertanyaan tentang Etika Bisnis dalam PemasaranPertanyaan tentang Etika Bisnis terhadap Konsumen Pertanyaan tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Lebih baik, pertanyaan yang kamu ajukan harus dari yang mudah terlebih dahulu. Pertanyaan berikut ini sangat cocok jika kamu lontarkan saat awal sesi tanya jawab telah dibuka. Begini contohnya. Bagaimana penerapan etika bisnis pada perusahaan yang kamu teliti atau kamu pilih? Apa saja manfaat penerapan etika bisnis terhadap perusahaan? Mengapa setiap perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dan juga tanggung jawab sosial? Seperti yang telah dikatakan, berikan saja dulu pertanyaan yang mudah-mudah atau pembuka. Setelah itu, terserah kamu mau menanyakan yang sesulit apapun. Hitung-hitung buat pemanasan. Pertanyaan Sulit tentang Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Memang, diskusi tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial sangat menarik untuk dilakukan. Pasalnya, memang seringkali ditemukan ada perusahaan yang tidak menerapkan etika bisnis dan membuatnya tidak peduli terhadap tanggung jawab sosial yang seharusnya dilakukan. Silakan ajukan beberapa pertanyaan ini dalam diskusi tersebut Dalam etika bisnis, terdapat istilah etika utilitarianisme. Dengan hasil materi yang sudah dipaparkan tadi, bagaimana kalian menjawab bahwa perusahaan yang dipilih sudah menerapkannya atau belum? Secara teoritis, ada sekitar empat teori moral dalam etika bisnis. Menurut kelompok yang sedang presentasi, apakah ada kemungkinan bahwa satu perusahaan bisa memegang keempat teori moral tersebut dan menerapkannya tanpa adanya pro-kontra dari masyarakat? Setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan, selalu memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Terhadap keputusan tersebut, terkadang ada yang pro dan juga ada yang kontra atau menolaknya. Menurut kelompok yang presentasi, bagaimana menyelesaikan tuntutan kelompok kontra? Nah, itu tanyain aja kalau kamu memang berniat untuk memojokkan teman-teman yang sedang presentasi di kelas. Namun jangan lupa untuk terus menyimaknya. Nanya doang tapi nggak menyimak jawabannya, adalah seburuk-buruknya perilaku dalam lingkar pertemanan. Kalau di awal sudah dimulai dengan yang mudah dan juga yang lumayan membutuhkan waktu untuk menjawab, sekarang mulai bertanya secara teoritis saja. Etika bisnis juga menjelaskan sedikit tentang teori keadilan sosial yang dibikin oleh John Rawls yang mengatakan bahwa teorinya ingin menyelesaikan kontroversi yang menjadi dilema antara liberty dan equality. Apakah hal ini bisa dimungkinkan untuk diterapkan oleh perusahaan? Dalam etika bisnis, sudah diketahui tentang prinsip yang harus dipegang teguh oleh perusahaan dan sebisa mungkin diterapkan secara utuh. Namun, apakah kondisi ideal untuk memegang prinsip tersebut bisa terlaksana dengan baik untuk diterapkan? Bagaimana contoh penerapan etika bisnis yang sederhana dalam setiap kegiatan bisnis sesuai dengan yang kamu ketahui? Pertanyaan Essay tentang Etika Bisnis Contoh pertanyaan tentang etika bisnis yang bisa kamu gunakan untuk memberikan soal essay yakni sebagai berikut Apakah dalam teori relativisme etika bisnis ada aturan baku yang mengaturnya? Jika ada, sebutkan. Apa saja yang harus dilakukan perusahaan agar penerapan etika bisnis bisa berhasil? Apa saja dampak negatif yang akan didapatkan jika dalam suatu perusahaan tidak diterapkan etika bisnis? Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Dunia Modern Pertanyaan tentang Etika Bisnis Di dunia modern ini, sepertinya etika menjadi salah satu pembahasan yang sudah asing di telinga banyak orang. Pasalnya, ideologi cuanisme’ sudah merajalela dan cenderung ingin melakukan apapun tanpa adanya kompas moral yang jelas. Nah, dalam etika bisnis, ada beberapa pertanyaan mendasar yang bisa kamu sampaikan Apa saja etika bisnis yang harus diterapkan dalam perusahaan? Sebutkan contoh secara praktiknya saja! Menurut kamu, apa saja contoh etika bisnis yang buruk dan seharusnya tidak dilakukan dalam dunia modern saat ini? Apakah etika masih penting dalam perusahaan di dunia modern yang cenderung bebas nilai? Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Manajemen SDM Sebenarnya, penerapan etika bisnis itu penerapannya bisa secara menyeluruh atau tidak hanya terbatas pada bidang. Salah satunya adalah di bidang manajemen SDM. Bagaimana contoh pertanyaannya? Nih, kira-kira begini Apa saja konsekuensi yang akan didapatkan oleh SDM dalam perusahaan jika melakukan perilaku yang melanggar etika atau perilaku tidak etis? Apa saja yang menyebabkan karyawan, pegawai, dan yang sejenis bisa sampai melakukan perilaku tidak etis? Bagaimana implementasi etika bisnis di dalam manajemen sumber daya manusia yang kamu ketahui? Bagaimana kamu merencanakan strategi yang tepat agar sumber daya manusia dalam perusahaan bisa menerapkan seluruh konsep etika? Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Islam Soal tentang etika bisnis islam ini bisa kamu ajukan untuk menguji seberapa pemahaman tentang etika bisnis menurut Islam yang sebelumnya telah dijelaskan. Begini contohnya Apa saja prinsip yang melandasi Nabi Muhammad SAW ketika menjalankan transaksi dalam perdagangan? Silakan sebutkan apa saja kaidah yang diupayakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk pedagang profesional! Bagaimana penjelasan bisnis menurut Nabi Muhammad SAW sesuai dengan apa yang ada dalam Islam? Jelaskan beberapa aturan moral yang bisa dikategorikan ke dalam lingkungan halal dan juga haram! Pertanyaan tentang Etika Bisnis dan Profesi Biasanya, kalau pertanyaan etika bisnis dalam urusan profesi, ada kaitannya dengan apa pekerjaan dari orang terkait, misalkan saja ada dokter, perawat, insinyur, dan lain sebagainya. Pertanyaan yang bisa kamu lontarkan adalah sebagai berikut Menurut kamu, apa saja yang menjadi tujuan etika profesi? Ada beberapa prinsip yang diterapkan dalam etika profesi, sebutkan dan jelaskan! Bagaimana peran etika profesi terhadap suatu kepentingan publik? Apa saja yang menjadi penyebab dari pelanggaran kode etik profesi? Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan untuk etika profesi? Bagaimana kamu menjelaskan mal praktik pada birokrasi dengan sudut pandang etika profesi? Silakan jelaskan tentang praktik korupsi dan mengapa ia disebut sebagai salah satu pelanggaran dalam etika profesi! Kamu bisa menanyakannya untuk mengetes seberapa dalam pengetahuan orang yang kamu tanyakan tentang etika dalam profesi yang sedang diembat atau sedang digelutinya. Jika mengerti, biasanya mereka akan menjadikannya sebagai tolok ukur’ moral dalam berperilaku. Jika tidak, maka sangat besar kemungkinan orang tersebut bisa melakukan pelanggaran terhadap etika profesinya. Pertanyaan tentang Etika Bisnis dalam Pemasaran Pertanyaan tentang Etika Bisnis Lengkap Seperti yang telah dijelaskan tadi, bahwa etika bisnis merupakan hal yang harus diterapkan dalam berbagai bidang ataupun divisi dalam perusahaan, termasuk juga dalam pemasaran. Dengan ini, nantinya pihak yang menyusun strategi dan menerapkan strategi pemasaran akan tetap memperhatikan etika bisnis. Contoh pertanyaan tentang etika bisnis dalam pemasaran yang bisa diajukan yakni sebagai berikut Menurut kamu, mengapa perusahaan harus melaksanakan prinsip etika pemasaran ketika menjalankan aktivitasnya? Jelaskan bagaimana penerapan prinsip etika pemasaran di dalam suatu perusahaan? Silakan berikan contoh konkret mengenai penerapan etika pemasaran dalam suatu perusahaan yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga terkait! Itu adalah beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan ketika ingin mengetahui apakah dalam suatu perusahaan sudah menerapkan etika bisnis dalam pemasaran atau tidak. Saat ini, yang sering saya lihat justru sebaliknya. Sederhananya, banyak yang tidak menggunakan etika pemasaran ketika mereka melakukan campaign atas suatu produk atau jasa. Hal ini bisa ditemukan di dalam perusahaan kecil ataupun yang sudah besar sekalipun. Pernah dengar testimoni dari pelanggan yang langsung menampilkan khasiat? Ada beberapa peraturan yang dilanggar olehnya. Saya pernah membaca bahwa ada aturan yang tidak memperbolehkan perusahaan apapun agar tidak menampilkan hal tersebut karena menurut peraturan tersebut memang tidak etis jika akan ditampilkan. Akan tetapi, seperti yang telah diketahui, sekarang sudah banyak yang menampilkan testimoni. Contoh saja produk-produk kesehatan yang entah terbukti atau tidak dan malah menggunakan orang lain sebagai tukang testimoni’ yang menunjukkan keberhasilannya. Iklan-iklan seperti ini, harusnya telah dicekal lantaran telah melanggar persetujuan. Pentingnya penerapan etika bisnis, sebenarnya untuk mencegah hal-hal yang demikian terjadi. Pertanyaan tentang Etika Bisnis terhadap Konsumen Setelah kamu mengetahui beberapa pertanyaan mulai dari pemasaran, sumber daya manusia, profesi, dan juga pemasaran. Sekarang, ada juga beberapa pertanyaan yang harus kamu lontarkan terhadap konsumen ataupun pelanggan dari produk ataupun layanan yang perusahaanmu sediakan Menurut kamu, mengapa hak konsumen pertimbangan utama bagi produsen ketika melakukan produksi harus mendasarkannya pada hak-hak konsumen? Apa saja yang dilakukan oleh pemerintah dan juga perusahaan dalam rangka menjaga dan juga melindungi hak konsumen? Bagaimana contoh konkrit pelanggaran perusahaan terhadap hak konsumen? Nah, uraian di atas mungkin sudah cukup lengkap untuk daftar pertanyaan tentang etika bisnis dari berbagai sisi. Semoga bermanfaat. Takeaway: Semua yang perlu Anda ketahui, sekilas. 1. Jangkauan unik + manajemen frekuensi yang lebih baik = lebih sedikit dolar iklan yang terbuang. 2. Pengiklan memerlukan pengukuran audiens yang tidak diduplikasi untuk memverifikasi apakah iklan menjangkau audiens yang tepat setelah pengidentifikasi pribadi hilang. 3. PERTANYAAN DISKUSI. 13.2 perusahaan seperti Walmart telah berpindah dari JIT ke sistem vendor-managed. inventory (VMI). Diskusikan kelebihan dan kekurangan potensial atas pengaturan ini. Jika ada, pengendalian khusus apakah yang harus dikembangkan untuk mengawasi. Faq9.
  • rfe9t41tl0.pages.dev/2
  • rfe9t41tl0.pages.dev/138
  • rfe9t41tl0.pages.dev/12
  • rfe9t41tl0.pages.dev/314
  • rfe9t41tl0.pages.dev/302
  • rfe9t41tl0.pages.dev/137
  • rfe9t41tl0.pages.dev/113
  • rfe9t41tl0.pages.dev/440
  • pertanyaan diskusi tentang e business